Saturday 22 August 2015

Lelah bersajak.

Aku tampaknya terlalu kesepian. Disini dingin. Dan aku tak biasanya tidur terlalu awal tapi aku melakukannya hanya karena tak ingin memikirkan seseorang yang membuatku gila. Kali ini aku sedang tak menulis (sebut saja mengetik) sajak. Aku juga tak menganggap sedang menulis prosa. Ini hanya sebuah tulisan. Entahlah. Aku terbangun dari tidurku yang kepagian dan kemudian hanya memikirkannya. Seseorang yang entah dia siapa, sekarang dimana, memikirkan apa, dan siapa dihatinya. Kuraih ponselku mencari sebuah jawaban, adakah disana dia berkirim pesan dan ternyata tak kudapatkan apapun kecuali pesan spam. Ah siaaaalll...Ada sedikit pahit yang kemudian menelusup ke dada sebelum kemudian mataku mencoba terpejam lagi. Lama. Dan ternyata tak bisa. Aku hanya mendapatkan dia terus berputar dikepalaku tanpa jeda. Membuat perutku kemudian lapar. Serius aku lapar, tapi ini jam 2 pagi dan aku tak punya makanan apapun untuk dikunyah. Semacam orang susah kau tau. Hahaa kutertawakan diriku sendiri karena kebodohanku tak kunjung habis meskipun umurku sudah hampir 22. Kataku ini wujud syukurku pada Tuhan karna masih diberi hidup meskipun sebodoh ini. Yoi, lupakan ini tak penting.
Jadi apalagi yang bisa ku deskripsikan tentang tengah malam ini kecuali dingin, gelap, dan merindukanmu? Sudah itu saja. Trimakasih.

0 komentar:

Post a Comment