Sunday 27 September 2015

Semakin Mencintaimu

Apakabar cinta yang disana?
Masihkah dia terawat baik dalam hati itu?
Kenapa kulihat air mukamu semakin kelelahan.
Mungkinkah cinta yang disana tak lagi terasa menyenangkan?
Apakah dia memberimu beban?

Saat kutulis ini semua pertanyaan berdesakan dalam pikiran.
Mataku terpaksa terjaga.
Hatiku teraduk tak karuan, sementara kau lelap dibawah lampu temaram. Terbalut selimut tebal penuh kehangatan.
Ditengah dinginnya malam ini aku selalu membayangkan kau tidur dengan wajah tersenyum.
Sebab kau tau, tak ada hari yang terlewat tanpa aku yang merindukanmu.
Ada aku disini yang semakin hari semakin mencintaimu.
Aku mencari beberapa alasan. Tapi yang ada hanya aku tak bisa menahan diriku untuk tidak jatuh.
Tak melihatmu setiap harinya membuatku tersiksa.
Merindukanmu setiap harinya membuatku jatuh cinta.
Membelai pipimu adalah hangat yang kuharap aku bisa tanpa harus bermimpi setiap malamnya.
Terlalu banyak hal yang ingin kusampaikan.
Dan dari sekian kata yang ada dipikiranku hanya mampu kukatakan 'aku mencintaimu'.
Sungguh.
Rasanya lidahku kelu.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut kehilanganmu.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku membenci jarak.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut akan perbedaan.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut membuat kau kecewa.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut kau lelah dan menyerah.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut kau tak mengerti aku.
Semakin aku mencintaimu. Semakin aku takut untuk bahagia. Takut lupa mempersiapkan hati untuk terluka.
Dan semakin aku mencintaimu, yang paling kutakut adalah kau berhenti mencintaiku jauh sebelum aku sempat tau.

Mencintaimu memang tak menakutkan.
Hanya saja semakin mencintaimu aku menjadi semakin ketakutan.
Bukan saja takut terluka.
Tapi bisa saja melukai.