Friday 27 June 2014

Sesal

Ketika seharusnya masalalu ada sebagai sebuah pelajaran
rasa sesal kadang juga ada dan terus mengekor sepanjang perjalanan.

Saat sebuah pilihan yang kadang menyamar menjadi hal yang selalu benar. Walau sebenarnya bukan.
Saat seharusnya hal yang tak perlu kamu pertahankan tetapi kamu perjuangkan mati-matian
Dan saat seharusnya ada suatu hal yang begitu penting untuk kamu pertahankan tetapi malah kamu hancurkan.

Iya. Aku pernah begitu mempertahankan sesuatu hal yang seharusnya tak perlu aku pertahankan.
Dan satu bagian yang membuatku menyesalinya adalah ketika itu pula aku lupa mempertahankan apa yang seharusnya aku pertahankan. Lupa menjaga apa yang seharusnya aku jaga.
Ini membuatku merasa menyedihkan.
Aku terbawa arus dan tenggelam dalam sebuah kesalahan yang kuanggap benar.
Berubah menjadi seseorang yang nyata tak pernah aku kenal.
Aku menjadikan hal yang seharusnya berjalan semestinya menjadi hal yang mungkin menghancurkan.
Aku menyesalinya. Dan lebih menyesal karna baru sekarang menyadarinya...

Tapi sudahlah.
Kamu tau. Tak ada yang bisa dirubah dari sebuah penyesalan
Yang ada, kamu hanya harus terus berjalan kedepan. Memperbaiki diri dan berusaha menjadi lebih baik dari yang seharusnya.

Karna penyesalan mungkin akan terus ada. Tapi juga tak seharusnya membuat langkah tak lagi berjalan dengan semestinya.

Bukankah lebih baik jika pendosa menyesal dan mengakui dosanya. Hingga dengan segenap hatinya pula berusaha menjadi lebih baik tanpa mengulang dosa yang sama.

Itulah kenapa sebuah kegagalan dan penyesalan diciptakan. Agar kamu mengerti apa yang berjalan kurang benar dan memperbaikinya dimasa yang akan datang.
 
 

0 komentar:

Post a Comment