Saturday, 31 August 2013

belum usai menyayangimu...

ikhlas haruslah jadi biasa kini, kenyataannya kamu meninggalkan aku begitu saja, merajut cinta dengan dia, membiarkan aku dengan sebelah hati yang kemudian menjadi seluruhnya berantakan.
jikalau kau bilang aku pernah melakukannya terhadapmu. tidak. tidak seperti ini karma yang seharusnya. tidak berbanding lurus layaknya kasih dan sayang.
diamku karena begitu sakitnya hingga tak mampu menahanmu berhenti mencintaiku. kamu yang pergi disaat aku  belum usai menyayangimu. yang aku tahu usainya adalah tak bernyawa.
biarlah kamu tak pernah tau. hingga suatu saat takdir yang akan memutuskan. kemana binar mataku? entahlah..
serpihannya masih bisa dibentuk lagi, walau tak seperti dulu dan takkan pernah seperti waktu dulu.
menangis sendiri kini malam-malamku. tersadar hari dimulai kembali hingga aku harus berdiri tegar seolah kuat layaknya karang. meraih apa cita bukan cinta yang dulu pernah aku impikan sempurnanya aku mendapatkan keduanya.
langkahku kini... hanya Maha Cinta yang tahu kemana labuhnya..


 17032013 , 21:13
Puput Wijayanti

Yang Pernah Mencintaiku~

aku memang sudah talak atas hubungan kita
tapi tak semudah mencairkan es dikutub mencairkan perasaanku padamu
baru beberapa hari saja, kau sudah bersamanya. mungkin.
kau tau bagaimana hatiku??
mungkin kau bisa membayangkan, tapi takkan bisa merasakan perihnya.
keputusan itu kamu terima
aku mencintaimu... aku mencintaimu..
kan ku relakan dirimu pergi dengannya asal kau bahagia. asal kau bahagia. bahagia.
kini tinggal aku sendiri, oh.. tidak, ada mereka yang setia disampingku.
kan ku buka lembar baru tanpa bayang cintamu lagi, takkan ku khayalkan lagi kisah kita.
dan yang harus ku pertanyakan seberapa lama waktu membawaku melupakanmu..
kamu bukan yang terindah, tapi kamu pertama yang aku miliki. yang pernah mencintaiku. yang menjadi kebiasaan ku beberapa bulan berganti.
aku yang tidak pernah memaksakan cinta, merelakan melepaskanmu, berharap cintaku bahagia. dan akan ku miliki juga nantinya.
rindu kamu.. hal yang mengajariku keikhlasan.
waktu, hal yang mengajariku masa depan.
kamu... kamu.. kamu??!! aku tak tau apa artinya air mata ini.
yang pernah mencintaiku, demi kamu akan aku belajar melupakanmu.
yang pernah mencintaiku, semoga kisahmu lebih baik dari masa lalumu.
yang pernah mencintaiku. terimakasih untuk waktu dan tinta hidupmu yang sempat mengukir kata dilembar masaku.
yang pernah mencintaiku, bila takdir membuat kita bertatap mata lagi, ada harap kita kembali satu dengan dirimu yang lagi menerimaku.
yang pernah mencintaiku, luka ini karena ku dan juga melukaimu, maaf untuk sikapku.
yang pernah mencintaimu kini baik-baik saja, bersama luka karena tidak terimanya.
yang pernah mencintaimu, masih menangis dikesendiriannya.
yang pernah mencintaimu, akan terus berdiri setegar gunung.
yang pernah mencintaimu...
masih letih. letih. letih.. dan akan kembali bangun.
dengan kisah yang baru..


18 08 2011 9:46
by : Puput Wijayanti

Friday, 23 August 2013

Hymne Poltekkes Kemenkes Malang



Berderap langkahmu gagah berani didalam mengisi pembangunan
Kau mencetak tenaga profesional serta berbudi luhur
Politeknik kesehatan Kemenkes Malang sungguh mulia karya citamu
Tridarma perguruan tinggi sebagai pedoman setiap langkahmu

Dengan lindungan Tuhan Yang Maha Esa kau abdikan jiwa dan ragamu
Untuk mewujudkan Indonesia sehat dimasa yang akan datang
Maju terus pantang mundur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Dengan semangat jiwa Pancasila tercapai Indonesia sehat

Mars Poltekkes Kemenkes Malang

Bagi yang mau PPSM biasanya disuruh ngehafalin mars sama hymne pasti kan sama seniornya?
Ini nih aku posting liriknya , siapa tau berguna buat adik-adik sekalian. Dulu waktu nyari ga pernah nemu soalnya. hehhe.. Selamat berjuang !


Mars Poltekkes 

Bersatu padu menggalang persatuan Poltekkes Kemenkes Malang
Mengemban tugas dalam mengisi pembangunan bidang kesehatan
Tunjukkan karyamu dengan penuh pengabdian bagi bangsa dan negara
Mencetak sumber daya manusia profesional dan berbudi luhur

Politeknik Kesehatan mari bangkit bersama menyongsong masa depan
Tingkatkan pelayanan dengan penuh pengabdian didalam melaksanakan tugasmu
Tenaga kesehatan maju trus pantang mundur tuk capai cita-cita
Untuk antarkan bangsa menuju semua dengan semangat jiwa Pancasila

Pertemuan Terakhir ~

Ingatkah kemarin kita masih bersama tanpa ada jarak yang memisahkan kita berdua
Begitu cepat hal ini berlalu
Tak kusangka pertemuan singkat itu jadi pertemuan terakhir antara aku dan kamu
Pertemuan terakhir yang menyedihkan

Aku ingat tanpa sepatah kata kamu lambaikan tangan kepadaku, kubalas dibalik kaca sambil bergerak maju
Kupikir ini akan baik-baik saja seperti pertengkaran yang dulu-dulu
Namun nyatanya sama sekali tak seperti dalam fikiranku
Kamu memilih pergi dan aku memilih sendiri
Entah apakah aku memilih ini sebenarnya juga dari hati. Aku tak mengerti. Semuanya berjalan begitu cepat tanpa aku sadari.

Aku hanya tak ingin membuatmu ikut lelah berjalan bersamaku
Tak ingin kamu memaksakan yang sudah tak kamu harapkan lagi disampingmu
Aku sedih. Aku kecewa. Tapi aku lebih tak ingin menghalangi kebahagiaanmu yang bukan denganku. Iya. Karna aku bukan siapa-siapa. Bukan seseorang yang berarti dihatimu.

Aku tak mengerti apakah aku ingin kamu segera kembali. Hanya saja yang pasti aku begitu merindukan kehadiranmu sebagai kekasihku.
Bahkan ketika kamu memilih pergi meninggalkan aku, hati ini ingin berbicara untuk menahan kepergianmu. Aku bahkan tak pernah ingin kamu pergi.

Hari-hari yang membosankan terasa semakin membosankan tanpa ada kamu disampingku.
Terasa menyedihkan karna nyatanya kamu tak sedikitpun mencemaskan keadaanku.
Aku tak pernah menyalahkanmu atas perpisahan ini
Aku terlalu kecewa dengan diriku sendiri yang tak bisa membuatmu terus bertahan bersamaku.

Ini menyakitkan ketika aku bangun dari tidurku dan menyadari tak ada kamu lagi memenuhi hari-hariku.
Dan begitu menyakitkan pula ketika aku memejamkan mataku namun bayanganmu mengalir bersama air mata yang tak bisa kubendung.

Aku tersiksa perasaan yang aku ciptakan sendiri untukmu.
Aku rindu denganmu.
Jika saja kamu bertanya padaku "apa yang kamu inginkan dariku?" Aku hanya akan menjawab "Aku butuh pelukanmu, karna aku sedang menangis."


Miss you. Kamu yang disana, yang takut untuk ku hubungi lagi karna terlalu takut ingin kamu kembali tapi kamu tak ingin lagi :") Aku sayang kamu.


Banyuwangi. 22082013 , 4:30pm

Tuesday, 20 August 2013

entah~

Iya. Aku selalu benci dengan keadaan ini. Keadaan dimana aku jatuh dan itu karna kamu lagi.
Aku tau kamu tak mempedulikanku. Bahkan ketika sakit ini juga karna kamu.
Kamu tak pernah menganggap aku. Namun nyatanya aku masih saja takut kehilangan kamu, bahkan disaat kamu tak pernah sedikitpun takut kehilangan aku.
Begitu tak berartikah diriku bagimu? Bahkan untuk menjaga hatiku pun kamu tak mau.
Kamu yang terlalu sibuk dengan duniamu sendiri. Mengumbar rindu kesana kemari.
Iya. Dan itu yang kamu lakukan dibelakangku setiap hari. Tanpa pernah mengingat kamu masih punya aku yang pasti terluka dihianati seperti ini.
Maaf yang percuma karna kesalahan sama selalu kamu ulang lagi.
Lelah karna kamu tak pernah mengerti beban yang sudah kamu beri.
Kamu masih bisa tertawa. Bercanda dengan yang lain , sementara aku  menangis disini.
Bagiku, kamu benar-benar sudah tak punya hati. Benar jika kamu tak mampu merasakan cinta lagi.
Entah bagaimana aku harus bertahan. Denganmu yang terus saja begini.
Dan mungkin bila nanti aku tlah tak mampu lagi. Kulepaskan rinduku, kubiarkan cintaku menguap bersama sakit dan kepergianmu.

Tak Ada Kata untuk Perpisahan

Aku lelah..
Lelah dengan semua keadaan yang sudah kamu ciptakan.
Begitu rumit dan begitu menguras emosi
Kamu dengannya dan aku tak tau. Semua terjadi begitu saja dibelakangku. Iya. Dibelakangku.
Kamu bahkan seolah tak peduli. Seakan dunia hanya milikmu tanpa ada aku.
Kupastikan hati ini hanya tertuju kepadamu, namun kenapa kamu tak pernah begitu?
Bukan hanya berjuang sendirian, namun kini aku mulai merasa hubungan ini tak sekalipun pernah kamu perjuangkan. Sama sekali tak dihiraukan.
Mungkin kamu anggap aku tak pernah ada.
Kamu anggap seolah aku hanya wanita jalang yang bisa kamu pungut dan hempaskan sesuka hatimu. Tanpa kamu mengerti ketakutanku. Tak sedikit pun mencoba mengerti perasaanku.

Jika saja kamu yang dalam posisiku..
Masihkah bisa kamu berkata ini akan baik-baik saja?
Kamu selalu saja merasa seolah tak terjadi apa-apa. Walau kamu tau, air mata yang jatuh hanya karena dirimu. Ini karena ulahmu!
Bukan aku tak menahan air mata dan amarah. Terlebih karna aku sudah tak sanggup untuk menahan sakitnya. Sakit yang kamu buat.

Aku selalu berusaha memaafkanmu.
Menutup mata dan telinga dari setiap kenyataan yang aku lihat dengan mata kepalaku. Menguatkan hatiku yang entah sudah seberapa rapuh dan ngilu.
Nyatanya kamu masih saja begitu. Berjanji namun kamu ulang lagi tanpa rasa bersalah.
Aku lelah mendengar kata maaf yang tak pernah terbukti. Sangat lelah karna aku percaya dan dikecewakan (LAGI).

Memaafkanmu. Apakah berarti itu aku harus melepaskanmu? Aku tak tau.
Bicaralah padaku . Dan aku akan tau apa yang sebenarnya kamu mau.
Tak pernah ada kata dan waktu yang tepat untuk sebuah perpisahan.