Dia bersembunyi dibalik batas ambang kesadaranku. Muncul kembali ketika nyawa setengah terbangun dari mimpi yang harusnya manis tapi menjadi terlalu pahit kini.
Entahlah..
Aku tlah begitu berusaha merelakan kepergiannya, namun ketika bayangannya muncul kembali kenangannya begitu deras kurindukan. lagi.
Iya. Begitu kurindukan namun begitu menyayat dihati.
Nyatanya dia tak pernah benar-benar memikirkan keberadaanku. Apalagi untuk rindu.
Dia telah bahagia. Iya, sangat bahagia. Mungkin. Hingga benar-benar lupa memiliki kenangan bersamaku. Atau bahkan tlah lupa seperti apa sosokku.
Aku tak mengerti..ini benar menyakitkan jika kuingat lagi.
Aku bahkan selalu rindu padanya, tapi dia mengabaikan rindu yang ku punya untuknya.
Rasa rindu ini terasa lebih menyakitkan daripada rindu-rindu yang sebelumnya waktu kami bersama.
Aku tau dia yang tlah begitu menyakiti, tapi masih saja tak rela kubiarkan pergi.
Aku berpura-pura tak mengharapkannya lagi, walau aku tau dia tak pernah berpura-pura ketika dia benar-benar tak menginginkanku lagi.
Dengan segala cara tlah kucoba untuk tak lagi peduli, namun nyatanya tiap hal tentangnya menumpuk menyesaki dadaku dan menyeruak ketika aku bangun di pagi hari.
Bermunculan bersama mimpi-mimpi indah bersamanya yang masih saja terasa sakit sampai saat ini.
Aku merinduinya disetiap keterbatasanku, namun aku yakin dia takkan pernah merinduiku walau disaat terburuknya.
Biarlah.. Aku hanya ingin terus berpura-pura.
Aku akan terus berpura-pura tak mencintanya lagi. Berpura-pura tak mengharapkan dia kembali.
Aku akan tetap terus berdiri sendiri disini meski ditemani rasa sepi. Menahan beban rindu yang semakin menjadi lautan tak terkendali bersama perih luka yang menganga.
Biar aku berpura-pura.
Iya. Berpura-pura bahagia walau entah hati tak berbentuk lagi...
Malang 02092013 ,21:47
0 komentar:
Post a Comment