Tuesday 18 November 2014

"Rindu hanyalah Rindu"

Ada semacam rindu yang ditahan.
Terlalu malu untuk diungkapkan.
Ah. Bukan.
Tepatnya terlalu gengsi untuk mengakui. Dan terlalu takut diabaikan.
Tak se-ego ini harusnya perasaan.
Mungkin tak semua tentang kamu adalah perasaan.
Sebagian mungkin hanyalah kekaguman.
Ketika kamu membuatku tertawa sendirian bahkan ditengah kerumunan orang tak kukenal.
Iya..kemudian lebih indah jika saja dapat kutatap lekukan wajahmu juga tertawa. Seandainya.
Namun bagimu "Perasaan hanyalah perasaan".
Kamu miliki hidupmu sendiri.
Dan segalanya begitu asing bagiku.
Membuatku terlalu banyak tanda tanya.
Aku tak pandai menilai orang. Tak juga pandai membaca perasaan.
Bagiku merindukanmu pun juga akhirnya semakin menakutkan.
Adakah juga nanti kau bilang "Rindu hanyalah Rindu" ?
Sebercanda itu?
Mungkin ada yang salah dengan merindukanmu.
Kenapa kita sediam ini? Kenapa sekeras ini berusaha memenangkan ego sendiri?
Karna rindu tak seharusnya sunyi.
Tak juga sedingin ini.